Bunga, seorang pegawai sebuah kantor swasta asing surabaya siang itu mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di dekat rumahnya. Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, dan menggoda, sehingga bodinya yang seksi semakin kelihatan lekuk likunya.
Ketika Bus kota datang, Bunga berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.
Tapi, ugh, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus.
Untuk ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Bunga terloncat dan masuk ke dalam bus. Bunga melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengengesan melihat Bunga.
“Hei, kurang ajar kamu. Berani-beraninya ya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”
Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal berani-berani menurunkan resleting celana gua.”
Title : Menurunkan Resleting Celana
Description : Bunga, seorang pegawai sebuah kantor swasta asing surabaya siang itu mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di dekat rumahnya. Seper...