Dalam debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) antara Hatta Rajasa dengan Jusuf Kalla (JK), muncul dugaan 4 mafia di sektor ekonomi.
Saat debat semalam, Cawapres JK melontarkan pertanyaan soal ungkapan Capres Prabowo Subianto soal kebocoran pendapatan negara Rp 1.000 triliun atau Rp 3 triliun per hari.
4 Mafia Yang Muncul Dalam Debat Cawapres
"Dari mana kebocoran tersebut? Apakah kebocoran tersebut dikarenakan masih adanya mafia minyak, mafia daging sapi, mafia bibit (benih), atau mafia gula, yang tercermin di penanganan KPK dan Kejaksaan? bagaimana anda (Hatta) menyelesaikannya jika diberi amanat?" tanya JK kepada Hatta dalam sesi debat Cawapres Hatta-JK, seperti dikutip, Senin (29/6/2014).
Menanggapi hal tersebut, Hatta Rajasa menegaskan, apa yang dimaksud dengan kebocoran tersebut, bukanlah berasal dari APBN, karena tidak mungkin APBN yang jumlahnya Rp 1.800 triliun, kebocorannya Rp 1.000 triliun.
"Yang dimaksud Capres Prabowo Subianto, kebocoran tersebut adalah potential lost yang bisa terjadi dalam perekonomian kita. Saya beri contoh, misalkan apabila kita hanya pandai menjual bahan mentah saja, maka kita tidak mendapatkan value added sama sekali, atau kita tidak menjaga SDA kita dengan baik sehingga dicuri, atau misalkan kita menjual gas atau batubara yang harga marketnya terlalu murah, dan kita tidak bisa melakukan renegosiasi, maka ini adalah potential lost," jelas Hatta yang juga mantan Menko Perekonomian ini.
Hatta menambahkan, terkait adanya dugaan mafia minyak, mafia bibit, mafia daging sapi/sapi atau mafia gula pasir, dirinya menyerahkan masalah ini ke penegak hukum, mulai dari KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan.
"Persoalan mafia minyak, mafia hukum, atau mafia apapun itu, merupakan persoalan hukum dan KPK akan bertindak," ucapnya.
Ia menambahkan lagi, terkait impor minyak yang makin tinggi. Menurutnya, ini lebih karena produksi minyak bumi nasional yang turun secara alami.
"Tetapi apa yang dimaksud mengapa kita mengimpor minyak, Pak JK kan bagian dari KIB (Kabinet Indonesia Bersatu) jilid I, tahu mengapa kita impor minyak bahkan angka psikologis 1 juta barel turun 900.000 barel turun di zaman JK sebanyak 12% karena decline rate. Pemerintah telah menahan penurunan hingga jadi 3-4%, sehingga impor minyak bukanlah suatu kejahatan, tetap dalam impor minyak ada kejahatan maka KPK, kepolisian, dan Kejaksaan akan turun tangan melakukan tindakan," tutup Hatta.
sumber : http://finance.detik.com/
Title : Tahukah Anda Ada 4 Mafia Yang Muncul Dalam Debat Cawapres JK-Hatta ?
Description : Dalam debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) antara Hatta Rajasa dengan Jusuf Kalla (JK), muncul dugaan 4 mafia di sektor ekonomi . Saat d...